Biarlah itu bukan kematian tapi kelengkapan.
Biarlah cinta lebur jadi kenangan dan rasa sakit jadi lagu.
Biarlah terbang lintas langit berakhir dengan lipatan sayap di atas sarang.
Biarlah sentuhan terakhir tanganmu jadi lembut seperti bunga malam.
Berdiri diam, O Akhir yang Indah, sejenak, dan ucapkan kata-kata terakhirmu dalam keheningan.
Aku membungkuk padamu dan mengangkat pelitaku untuk terangi jalanmu.”
- Rabindranath Tagore, Tukang Kebun
---
Jika aku harus pergi esok
Tidak akan pernah jadi selamat tinggal,
Karena kutelah tinggalkan hatiku bersamamu,
Jadi, jangan pernah kaumenangis.
Cinta yang jauh dalam diriku,
Akan mencapaimu dari bintang-bintang,
Kauakan rasakan dari surga,
Dan itu akan sembuhkan bekas luka.
Rabindranath Tagore: Damai, hatiku, biarkan waktu perpisahan menjadi manis
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) June 25, 2022
---
Jika aku harus pergi esokhttps://t.co/sAaxHFFEYl
Kematian tidak memadamkan cahaya; itu hanya mematikan lampu karena fajar telah tiba.
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) June 25, 2022
Rabindranath Tagorehttps://t.co/fwyVDGXXRJ
No comments:
Post a Comment